Milenial Bisa Memimpin


ISBN : -
Penulis : Irwan Dewanto
Tebal : 250 halaman
Ukuran : 15x21 cm

Kertas : Matt Paper 70 gr

Finishing :
• Soft Cover, Art Paper 230 gr
• Laminating Doff
• Perfect Binding

SINOPSIS :
Secara garis besar, buku ini berisi tentang fenomena lahirnya generasi milenial dalam angkatan kerja terbesar di hampir seluruh korporasi. Tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia. Namun demikian, meski menjadi angkatan kerja terbesar di era sekarang, keterwakilan generasi milenial di level direksi masih rendah. Tak hanya di perusahaan multinasional tapi bahkan juga perusahaan keluarga. Situasi dan kondisi itulah yang melahirkan pertanyaan dalam buku ini apakah keterwakilan generasi milenial dalam posisi tersebut menjadi sesuatu yang penting? Dan dari hasil riset yang dilakukan membuktikan semakin dewan direksi itu proporsional terhadap jumlah karyawan maka perusahaan itu semakin mampu memahami dinamika karyawan. Selain itu, riset juga membuktikan bahwa komposisi dewan direksi dapat mencerminkan proporsi market sehingga korporasi semakin mampu memahami konsumen. Dengan demikian, sukses yang diraih korporasi akan lebih besar dibanding perusahaan dengan dewan direksi yang homogen khususnya di sektor usia. Jadi diversity usia itu sangat penting.

Secara garis besar, buku ini berisi tentang fenomena lahirnya generasi milenial dalam angkatan kerja terbesar di hampir seluruh korporasi. Tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia. Namun demikian, meski menjadi angkatan kerja terbesar di era sekarang, keterwakilan generasi milenial di level direksi masih rendah. Tak hanya di perusahaan multinasional tapi bahkan juga perusahaan keluarga. Situasi dan kondisi itulah yang melahirkan pertanyaan dalam buku ini apakah keterwakilan generasi milenial dalam posisi tersebut menjadi sesuatu yang penting? Dan dari hasil riset yang dilakukan membuktikan semakin dewan direksi itu proporsional terhadap jumlah karyawan maka perusahaan itu semakin mampu memahami dinamika karyawan.

Selain itu, riset juga membuktikan bahwa komposisi dewan direksi dapat mencerminkan proporsi market sehingga korporasi semakin mampu memahami konsumen. Dengan demikian, sukses yang diraih korporasi akan lebih besar dibanding perusahaan dengan dewan direksi yang homogen khususnya di sektor usia. Jadi diversity usia itu sangat penting. Buku "MILENIAL BISA MEMIMPIN" ini berisi tentang bagaimana mengembangkan agar keterwakilan milenial di level CEO itu bisa meningkat hingga faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan oleh organisasi korporasi agar talent-talent milenial itu bisa dikembangkan leadership-nya.

Irwan Dewanto adalah seorang profesional yang telah lebih dari 22 tahun malang melintang mengurusi sumber daya manusia (SDM) di berbagai korporasi. Mulai dari industri otomotif, fast-moving consumer goods (FMCG), hingga material bangunan. Perjalanan karirnya itu menjadikan ia tak hanya HR leader, tetapi juga seorang coach, fasilitator, dan pemikir kepemimpinan yang menggabungkan presisi bisnis dengan sentuhan kemanusiaan.

Alumnus Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada ini mengawali karir di Astra Otoparts Group, di mana ia mengembangkan fondasi HR-nya sebagai Head of HR Department (2003–2008). Ia kemudian bergabung dengan Unilever Indonesia, menjabat selama hampir satu dekade sebagai HR Director for Supply Chain, Industrial Relations & Marketing Home Care. Di perusahaan global ini, Irwan terlibat dalam berbagai inisiatif strategis, termasuk manajemen krisis, pengelolaan dana pensiun, serta pengembangan relasi industrial yang berkelanjutan.

Tahun 2017, pria kelahiran Yogyakarta tahun 1980 ini bergabung dengan TACO Group sebagai Vice President of Corporate HR, dan menjadi arsitek utama transformasi budaya dan SDM di perusahaan tersebut. Di bawah arahannya, TACO tidak hanya tumbuh secara bisnis tetapi juga menjelma menjadi tempat kerja yang penuh keberkahan, profesionalisme, dan kekeluargaan. Perusahaan ini pun berulang kali menerima penghargaan nasional dan regional seperti Best Companies to Work For, Top Human Capital Award, serta HR Excellence Award.

Tak hanya di ranah korporat, alumnus SMA Taruna Nusantara, Magelang ini juga aktif di berbagai organisasi profesi. Ia pernah menjadi Deputy Chairperson of the Standing Committee on Workforce Training KADIN Indonesia (2015–2020), Vice Chairman Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara, serta saat ini menjabat sebagai Head of PMSM Young Leaders dan pengurus aktif di APIO. Ia juga dipercaya menerima berbagai penghargaan personal seperti The High Performing Human Capital Director 2024 dan The Most Committed Top Leader on Human Capital 2023 dari Top Business Magazine. Pada tahun 2025, ITB menganugerahkan kepadanya Ganesa Wirya Jasa Utama, sebuah penghormatan atas kontribusinya dalam pengembangan manajemen di Indonesia.

Irwan yang melanjutkan studi magister di Universitas Indonesia dan menuntaskan gelar Doktor di bidang Manajemen dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB), ini memang fokus pada pengembangan kepemimpinan generasi milenial di perusahaan-perusahaan Indonesia. Ia percaya bahwa kepemimpinan bukanlah eksklusif milik mereka yang senior, tetapi bisa tumbuh dan dipraktikkan oleh generasi muda—asal didampingi dengan nilai, struktur, dan integritas.

Sebagai pembelajar sejati, Irwan memperlengkapi dirinya dengan berbagai sertifikasi internasional: Erickson Certified Coach, MBTI Practitioner, dan Facilitator of 7 Habits of Highly Effective People. Ia dikenal luas sebagai mentor yang membumi, komunikatif, dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.

Di balik segala pencapaiannya, Irwan tetaplah seorang ayah dan suami yang sederhana. Di waktu luang, ia menikmati hiking, mountain biking, dan bermain basket. Ia percaya bahwa hidup bukan semata soal pencapaian karier, tetapi tentang bagaimana kita hadir untuk keluarga, komunitas, dan bangsa.

Menu